Kupang, fajartimor.net – Ajang seleksi siswa berprestasi cabang karate tingkat SMA kini tercoreng lagi. Dugaan Pungli sebesar Rp 100 ribu rupiah kepada siswa peserta karate yang diselenggarakan di SMA Negeri 8 menjadi rumor dan pembicaraan warga kota.
Bagaiamana olahraga NTT mau maju, kalau seleksi siswa berprestasi yang diinisasi negara melalui even Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) saja ada pungutan biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu rupiah, jelas Janes Rumteh Pelatih Soto Khan, Dojo Kyo Day Kupang kepada fajartimor di SMA Negeri 8, Jum’at (09/06/2017).
Menurutnya, O2SN menjadi media dan sarana pengembangan kemampuan ekstra kurikuler siswa-siswi dalam rangka menemukan jati dirinya (siswa/i, red), sekaligus untuk memacu kemampuan motorik siswa/i bersangkutan. Hal itu pun dilakukan pemerintah dan negara tanpa pungutan biaya.
“Ini aneh dan unik. Kegiatan seleksinya dilaksanakan di SMA N 8 yang jauh dari Kota, dan tanpa pemberitahuan atau pengumuman resmi, yang kemudian diperburuk lagi dengan adanya pungutan pendaftaran sebesar Rp 100 ribu rupiah. Kalau seperti ini model pelaksanaannya, prestasi apa yang mau dibawa ke tingkat propinsi dan nasional?”, kecam Janes.
Dikatakan, dirinya baru mendapatkan informasi adanya kegiatan seleksi cabang karate baik ‘Kata Perorangan’ dan ‘Komite’ pada pukul 9. Lebih WITA. Namun ketika tiba di lokasi kegiatan seleksi ‘Kata Perorangan’ sudah selesai.
“Saat akan mendaftar siswi cabang Komite kepada Panitia Seleksi, saya justru diminta uang pendaftaran sebesar Rp 100 ribu rupiah oleh Ibu Anggi. Loh kalau begini ya repot. Apa memang juknis dan juklak seleksi O2SN Kota Kupang ada item pungutan biaya kepada para siswa –siswi peserta?”, sesal Janes.
Sementara Haris Akbar Kepsek SMA Negeri 8 yang juga dipercaya sebagai ketua Panitia seleksi O2SN tingkat SMA tidak mau berbicara banyak soal pendanaan atas pertanyaan fajartimor.
“Soal pendanaan saya kira tidak layak dibicarakan karena nantinya saya akan memberikan penjelasan kepada MK2S. Dan itu sudah kesepakatan”, elaknya. Pihak Dinas Pendidikan Kota Kupang dan Propinsi hingga berita ini diturukan belum berhasil dikonfirmasi. (ft/Boni)