Bukit Doa Milik Yayasan Tapi Pemkab Lembata Bangun Jalan Rp 4,75 M

  • Share

Kupang, fajartimor.net – Walaupun Taman Ziarah Bukit Doa merupakan milik atau aset Yayasan Peduli Kasih, namun anehnya Pemerintah Kabupaten Lembata mengalokasikan dana sebesar Rp 4,75 milyar untuk Pembangunan Jalan Hotmix sepanjang 1,36 km dari Watomiten menuju Bukit Doa. Pada tahun 2014, Pemkab Lembata juga mengalokasikan dana Rp 100 juta untuk pembangunan jalan setapak menuju puncak Bukit Doa.

Berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Mendahului Perubahan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA – SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lembata yang copiannya diperoleh fajartimor.net, pembangunan jalan hotmix dengan lebar sekitar 3 meter ini dibiayai dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lembata yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK Reguler SPP) dengan pagu dana sebesar Rp 4.750.000.000,-.

Dana Rp 4,75 milyar itu untuk pembangunan jalan hotmix Sp. Watomiten – Bukit Doa sepanjang 1,36 km. Pembangunan jalan hotmix yang merupakan paket non-multiyears ini, harga satuan per km mencapai Rp 3,5 milyar.  Pembangunan jalan ini tidak dianggarkan dalam APBD Murni Kabupaten Lembata tapi baru dialokasikan pada perubahan anggaran (Dokumen Pelaksanaan Mendahului Perubahan Anggaran/DPPA-SKPD) Dinas PU Lembata.

Pantauan fajartimor.net di lokasi pembangunan jalan tersebut, tampak jalan masih sedang dikerjakan. Tepat di tanjakan (sekitar 200 meter dari cabang masuk ke Bukit Doa, red), masih ditutup karena baru selesai di cor (rabat beton).

Seperti diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Kabupaten Lembata, Longginus Lega mengatakan, pembangunan Bukit Doa dilakukan oleh Yayasan Peduli Kasih dan Taman Ziarah tersebut merupakan aset atau milik yayasan tersebut. “Patung Bunda Maria dan stasi-stasi dibangun oleh Yayasan. Tanahnya juga tanah yayasan,” ujar Longgi.

“Tidak ada dana pusat. Nol rupiah. Hanya bunyi doang, tapi tdk ada intervensi maupun alokasi dana. Nol besar. Pemerintah pusat hanya sebatas memproklamirkan lalu swasta yang masuk,” kata Kadis yang akrab disapa Longgi.

Longgi juga mengakui, pada tahun 2014, Pemkab Lembata mengalokasikan dana dari APBD Kabupaten Lembata untuk pembangunan jalan setapak dari stasi ke stasi. “Dari Pemkab Lembata hanya untuk pembangunan jalan setapak sebesar Rp 100  juta pada tahun 2014. Pada tahun 2016 ini, juga dialokasikan dari APBD Lembata untuk pembangunan jalan hotmix  sekitar 1 km. Saya tidak tahu persis besaran dananya berapa karena ditangani oleh Dinas PU,” katanya.

Saat ditanya mengenai nama pemilik Yayasan Peduli Kasih, Longgi mengaku tak tahu. “Yang saya kenal Pak Ardi di Jakarta, tapi isterinya yang pemilik yayasan.  Saya juga tidak tahu berapa besar dana yang sudah dialokasikan Yayasan Peduli Kasih untuk pembangunan Bukit Doa. Nanti saya cek dulu,” katanya. (ft/suaraflobamora/oni/ian)

  • Share