Kupang, fajartimor.net – Daerah daerah terluar NTT menjadi target khusus layanan kegiatan Air Tanah Air Baku Balai Wilayah Nusa Tenggara II Satker NVT Air Tanah Air Baku Nusa Tenggara II Provinsi NTT.
Penegasan tersebut disampaikan Pahlawan Perang, ST, MT Kasatker NVT Air Tanah Air Baku kepada fajartimor di ruang kerjanya belum lama ini.
Menurutnya tanggungjawab kegiatan air tanah air baku Satker NVT Air tanah Air Baku Nusa Tenggara II seluruhnya diarahkan pada pulau pulau terluar NTT.
“Tanggungjawab kegiatan lebih kepada tanggungjawab pulau. Akses untuk mendapatkan titik air tanah air baku khusus Pulau Flores sudah sebahagian besar. Pulau Sumba sudah sebahagian besar dan pulau Timor juga sudah sebahagian besar, termasuk Sabu, Rote dan Alor”, jelas Pahlawan.
Dikatakan, dari semua titik air tanah air baku di pulau pulau terluar tersebut sebelumnya telah dilakukan kajian Geo Listrik.
“Dari hasil kajian Geo Listrik, pihak Balai Wilayah Nusa Tenggara II khususnya satuan kerja yang bersangkutan lalu menempatkan skala prioritas. Dan kemudian diikuti dengan rencana aksi”, terang Pahlawan.
Mekanisme Rencana aksi dan aksi lapangan kini sangat terpegantung pada permintaan warga dan masyarakat.
“Kalau sebelumnya ada Peta Cekung akan tetapi Peta Cekungnya sudah dipenuhi dengan kegiatan air tanah air baku baik Kabupaten/Kota dan Provinsi, maka jalan terkini yakni merespon permintaan masyarakat berdasarkan surat permohonan”, ungkap Pahlawan.
Terhadap permintaan warga dan masyarakat di daerah daerah terluar NTT, permohonannya telah dijilid secara rapih.
“kita berharap permintaan warga untuk pengadaan sumur bor yang akan dimanfaatkan sebagai sumber air tanah atau pun sumber air baku dapat terlaksana sesuai rencana di tahun anggaran 2018 ini. Perhatian kita kali ini juga dikhususkan untuk Palue Maumere yang sepanjang ini kurang mendapat perhatian serius”, pungkas Pahlawan. (ft/Boni)