Kupang, fajartimor.net – Emilia Julia Nomleni, Ketua DPD PDI Perjuangan juga Ketua DPRD Nusa Tenggara Timur adalah sosok pemimpin Perempuan yang memiliki garis tangan beruntung.
Dibalik seluruh kesuksesan yang hari ini diraihnya, ada suka-duka, ada peluh, ada juga kesabaran revolusioner. Praksis perjalanan karir politiknya bisa dibilang penuh onak dan duri.
Ada masa dimana Sang perempuan hebat ini terkulai lemah karena perjuangannya menjadi anggota DPRD NTT periode 2014-2018 harus terhenti sebagai akibat struktur partai yang tidak bekerja optimal dibarengi calon anggota legislatif kabupaten Timor Tengah Selatan yang menjadi lokomotif pergerakan politik Dapil 8 di diskualifikasi KPUD.
Emilia yang kuat dan tegar kemudian mendapatkan kesempatan kembali ke pentas politik. Ibarat dewi Yunani Tyche, Emilia Nomleni didapuk partai moncong putih besutan Ibu Haja. Megawati Soekarnoputri maju sebagai kandidat wakil Gubernur periode 2019-2024 berpasangan dengan kandidat Gubernur Marianus Sae.
Prahara besar kemudian menghampiri Marianus Sae, Sang Kandidat Gubernur tersebut digelandang KPK RI ditengah dinamika sosialisasi lapangan yang begitu menggelora.
Sementara orang dan partisan pendukung kandidat partisan lainnya rupanya gemuruh dalam nada riang dan gembira. Layaknya serenade, mereka menyanyikan nyanyian kemenangan sekaligus nyanyian penurunan bendera perjuangan Paket Marianus Sae-Emilia Julia Nomleni.
Tak disangka tak dinyana, Emilia Nomleni justru tampil memukau di saat debat kandidat Gubernur dan Wakil Gubernur di Jakarta. Dirinya mampu keluar dari sona terpuruk dan lalu menunjukkan kualitas personaliti yang mumpuni.
Semua mata yang menoton langsung di arena debat juga dari layar televisi serta mainstream dibuat terpana, terbuai dan tak mampu melepaskan diri dari dukungan signifikan.
Buktinya, dukungan rakyat Nusa Tenggara Timur kepada Emilia Julia Nomleni yang maju seorang diri berhasil memecahkan rekor yang tak terbantahkan. Sang Dewi keberuntungan dari negeri Matahari Terbit yang dikenal dengan sebutan Amanatun tersebut mampu mengalahkan kandidat Beni Kabur Harman dan pasangannya.
Keberuntungan Emilia Nomleni tidak berhenti di lapangan kontestasi politik kepala daerah. Nasib baiknya terus berlanjut. Emilia Nomleni kemudian dipercayakan DPP Partai Banteng Perjuangan tersebut menjadi Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur menggantikan Ketua DPD yang lama almarhum Frans Lebu Raya mantan Gubernur NTT 2 periode.
Perjuangannya menuju parlemen NTT berbuah hasil gemilang. Dewi Amanatun atau dalam ucapan para tetua adat sebagai pusat bumi tersebut selanjutnya dipercaya sebagai Ketua DPRD.
Kini di penghujung kepemimpinannya sebagai ketua DPRD juga Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Timur, Sang Tyche Nunkolo ini, didorong maju sebagai kandidat Gubernur periode 2024-2029.
Gonjang-ganjing soal siapa pasangan calon wakil Gubernurnya terus saja menjadi perdebatan.
Ada sejumlah nama yang lagi digodok partai jika kemudian Emilia Nomleni dipastikan maju sebagai calon Gubernur. Ada nama Josef Nae Soi. Ada nama Umbu Bintang. Ada sodoran nama Refafi Gah ketua DPD Partai Hanura NTT. Ada juga nama Hugo Rehi Kalembu anggota DPRD 9 periode asal Sumba Raya dari Partai Golkar. Ada juga nama kandidat lainnya yang masih saja misteri.
Harus diakui dibalik semua yang masih saja misteri tersebut, Emilia Julia Nomleni kini adalah sosok calon pemimpin perempuan yang kembali tampil mewakili jutaan pemilih perempuan NTT.
Emilia Nomleni yang mendapatkan tempatnya yang terhormat di panggung pemilihan langsung kepala daerah pada November 2024 adalah kandidat Gubernur Fortuna.
Semenjak ditinggalkan Viktor Bungtilu Laiskodat, Sang Perempuan tangguh ini, diharapkan mampu tampil sebagai Gubernaculum atau pemegang kendali setir kapal yang bernama Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Karena di tanggan dinginnya ada Rota Fortunae atau roda keberuntungan. Dan karenanya, Emilia Julia Nomleni layak mendapat sematan jargon ‘Cornucopia’ atau lazim disebut sebagai simbol kelimpahan dan berkah.
Petinggi Partai, Elit, Menengah juga sejumlah kandidat wakil gubernur disilahkan berburu keberuntungan yang hanya ada pada seorang Ir. Emilia Julia Nomleni. (Boni Lerek)