FLSN dan OSN pun Diributkan Sejumlah Guru Pendamping!

  • Share
Kadis P&K NTT, Drs.Sinun Petrus Manuk

Kupang, fajartimor.net-Bukan saja di ajang 02SN, dugaan rekayasa kasus serupa juga terjadi di ajang Festivas Lomba Seni Nasional dan Olimpiade Siswa Nasional. sejumlah guru pendamping kini mulai angkat bicara.

Nada sindirin gatal di lain tempat, garuknya di lain tempat, seakan menjadi magnifikat para guru pendamping atas kekesalan mereka kepada panitia dan penyelenggara 02SN, FLSN dan 0SN dinas Pendidikan dan Kebudayaan provinsi Nusa Tenggara Timur.

Sejumlah keluhan yang didapat fajartimor.net, melalui medium sms dan medium inbox facebook, menyatakan kalau kegiatan dan penyelenggaraan 02SN, FLSN dan 0SN, sudah menjadi makanan orang dinas.

Dugaan rekayasa atas hasil yang didapat pada event event tersebut bukan merupakan hal baru.

“siapa yang menang, dan siapa guru pelatih sekaligus guru pendamping, adalah gawainya orang dinas. Kita yang datang jauh jauh dari kabupaten hanyalah pajangan. Malah tidak digubris sedikitpun oleh orang dinas”, kesal mereka.

Menurut para guru pendamping, pengorbanan yang dilakukan ditingkat sekolah, lalu dilanjutkan pada kemenangan yang diperoleh di tingkat kabupaten/kota, sedikit pun tidak dihargai di tingkat provinsi.

Karikatur, guru dan siswa/siswi, sedang mempelajari kata "Daya", jawaban siswa banyak ragamnya. Mungkin inilah ragam permainan yang kini didapat mereka di ajang 02SN, FLSN dan 0SN tingkat Provinsi NTT.
Karikatur, guru dan siswa/siswi, sedang mempelajari kata “Daya”, jawaban siswa banyak ragamnya. Mungkin inilah ragam permainan yang kini didapat mereka di ajang 02SN, FLSN dan 0SN tingkat Provinsi NTT.

“Kita sudah latih siswa dengan begitu bersusah payah. Eee, malah ketika menang di provinsi, dan berlanjut ke tingkat nasional justru orang dinas-lah yang direkomendasi panitia dan penyelenggara. Ini yang namanya gatal di lain, garuknya di lain. Yang susah berlatih orang lain , yang jalan ke tingkat nasional orang lain. Kalau polanya terus seperti ini, ya sampai dunia kiamatpun NTT tidak akan maju maju”, terang mereka.

Tragisnya kata mereka, biaya besar yang dikeluarkan oleh pemerintah kabupaten/kota plus sumbangan dari guru guru (pemotongan gaji) dan biaya yang diambil dari sumber dana BOS, justru tidak sepadan dengan reward (hadiah/bonus/penghargaan) yang diberikan oleh panitia dan penyelenggara di tingkat provinsi.

“saya tidak tahu hadiah yang didapat dari gelaran 02SN dan 0SN. Tapi khusus untuk FLSN tahun kemarin (2013-2014) di tingkat Provinsi, hadiahnya hanya sebesar Rp 600 ribu rupiah”, aku salah seorang guru pendamping.

Sarannya lanjut mereka, Inspektorat atau BPK RI, termasuk DPRD NTT, secepatnya merespon dan membantu mengungkap dugaan rekayasa penyelenggaraan event event nasional tersebut yang kini sudah menggurita di dinas P&K NTT.

Data fajartimor.net, FLSN (Festival Lomba Seni Nasional) meliputi:

Cabang Seni Kategori
Bahasa dan Sastra Indonesia Putra / Putri
  1. Puisi
Putra / Putri
  1. Pidato
Putra / Putri
  1. Cerita Bergambar
Putra / Putri
  1. Bernyanyi Solo
Putra / Putri
  1. Dongeng
Putra / Putri
  1. Mengarang
Putra / Putri
Bahasa dan Sastra Sunda Putra / Putri
  1. Maca Nulis Aksara Sunda
Putra / Putri
  1. Dongeng Sunda
Putra / Putri
  1. Biantara
Putra / Putri
  1. Pupuh
Putra / Putri
  1. Ngarang Sunda
Putra / Putri
  1. Maca Sajak
Putra / Putri

Sementara OSN ( Olimpiade Siswa Nasional ) terdiri dari:

OSN Khusus Kelas V yaitu:

  1. Siswa Berprestasi

                 Meliputi penguasaan anak terhadap Seluruh mata pelajaran, Olahraga dan Kesenian, serta

                 Ekstra Kurikuler.

  1. MIPA ( Matematika dan IPA )

Dan OSN Khusus kelas Bawah ( I, II, dan III )

                 CALISTUNG ( Membaca, Menulis, dan Berhitung ) (ft/bony)

  • Share