Jakarta, fajartimor.om-Kasus dugaan pencurian emas yang dilakukan seorang ‘Y’ saat jalan jalan dengan rombongan istri pejabat NTT di Singapore, senyatanya telah mencoreng harkat dan martabat bangsa. Harus diusut sampai tuntas.
Kasus dugaan pencurian emas di Singapore itu , sudah masuk ranah atensi publik. Jika benar hal itu dilakukan seorang ‘Y’ yang ada dalam kelompok rombongan istri pejabat NTT, maka hal tersebut sudah masuk tindakan eksklusif, mencoreng harkat dan martabat bangsa dan warga NTT khususnya, tegas Gabriel Goa, Koordinator Koalisi Pemberantasan Korupsi (KKPK) NTT, kepada fajartimor, bertempat di Ruang Kerjanya di Bilangan Perkantoran Selmis, Tebet Jakarta Selatan, Sabtu (12/3).
Menurut Gabriel, boomingnya persoalan dugaan pencurian emas yang dilakukan seorang yang berinisial ‘Y’ itu terjadi manakala dirinya (Y), ada dalam rombongan istri pejabat NTT.
“Terlepas dari benar tidaknya dugaan pencurian emas yang dilakukan ‘Y’, tapi yang benarnya adalah ada rombongan istri pejabat NTT yang saat itu melakukan kegiatan jalan jalan ke Singapore. Pertanyaan pancingannya, ya uang jalan jalan itu diambil dari mana? Karena perjalanan ke luar negeri, real costnya besar loh”, tuding Gabriel.
Harusnya perjalan ke Singapore itu lanjut Gabriel (Direktur Padma Indonesia), lebih terarah pada agenda memberi perhatian serius atas maraknya kasus penyiksaan TKW asal NTT, dan bukan malah berfoya foya.
“Perjalanan istri pejabat NTT ke Singapore menandakan ada sesuatu yang lain. Harusnya istri pejabat tersebut fokus urus kasus perdaganngan manusia termasuk memberikan perhatian serius pada TKW asal NTT yang ada di Singapore, dan bukan berfoya foya?”, sesal Gabriel.
Bahwa dugaan pencurian emas yang dilakukan seorang ‘Y’ kata Gabriel, jelas telah mencoreng wibawa Negara, dan karena kejadian memalukan itu berbarengan dengan kegiatan jalan jalan rombongan istri pejabat NTT maka Negara harus memberikan perhatian serius, termasuk segera melakukan tindakan nyata.
“Koordinasi lintas sektor baik dengan pihak ICW, PPATK dan KPK RI sementara kita lakukan. Dan Kami juga mendesak BPK RI bekerja sama dengan pihak BPK RI Perwakilan NTT secepatnya segera melakukan audit investigasi terkait perjalanan rombongan istri pejabat NTT ke Singapore. Jika ditemukan bukti bukti kuat yang mengarah pada kesalahan penggunaan uang negara agar segera direkomendasi untuk selanjutnya diproses secara hukum”, tandas Gabriel. (ft/nwn)