Internal PPO TTS Persulit  Sekolah Penerima BOS

  • Share

SoE, fajartimor.net. Terminologi “Dipersulit” adalah istilah yang mungkin tepat dialamatkan kepada internal dinas PPO terkait begitu rumitnya rekomendasi dinas bagi sekolah penerima dana BOS.

Sejumlah kepala sekolah yang ditemui fajartimor.net mengeluhkan lambannya rekomendasi dana BOS yang dikeluarkan dinas setempat dengan berbagai alasan yang tidak tepat. “kurang inilah, kurang itulah. Laporannya belum lengkaplah. Pokoknya macam macam saja alasan dinas”, umpat mereka.

Marthen Selan Kepala sekolah SD Yaswari Naukae justru berbicara tegas jika sekolahnya telah menjalankan Laporan pertanggungjawaban sesuai arahan dinas.  “LPJ yang kami masukan ke dinas sudah sesuai dengan LPJ yang kami kirimkan ke Jakarta secara online. Koq anehnya diterima secara online, tapi dinas kemudian tidak menerima LPJ tersebut”, kesal Selan.

Apa yang kami tuangkan dalam LPJ, lanjut Selan sudah sangat sesuai dengan semangat Juknis. “Kami kerja sudah sesuai juknis, namun rekomendasi dinas justru sulit sekali? Energi kami terkuras habis hanya pada soal laporan pertanggungjawaban. Balik ke sekolah, balik ke dinas dan ongkos habis di jalan”, gerah Selan.

Sementara sumber di Dinas setempat yang enggan namanya dikorankan mengatakan kesulitan yang sering dihadapi sekolah penerima BOS dikarenakan verifikasi LPJ justru dilakukan bagian kepegawaian dan bukan seksi kurikulum. “Harusnya yang bertanggungjawab memverifikasi Laporan Pertanggungjawaban Sekolah penerima BOS adalah seksi Kurikulum dan bukan bagian kepegawaian dinas setempat. Selama ini prakteknya begitu!”, beber sumber ini.

Investigsi fajartimor.net mengemuka jika hampir sebahagian besar Biaya Operasional Sekolah ( BOS ) khusus sekolah dasar sudah bertahun tahun tertimbun di rekening sekolah dan hingga saat berita ini diturunkan belum juga dicairkan. “mungkin masih di Deposito dinas”, ucap seorang Kepsek. ( ft/diony)

  • Share