‘Langkah Cepat Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Frans Lebu Raya: Draft Kerja Pemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin Perlu Dimulai’    

  • Share

Kupang, fajartimor.net – inisiatif merekatkan kerja bersama partai koalisi di NTT demi memenangkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada pemilu serentak tahun 2019 mendatang menjadi langkah cepat Ketua DPD PDI Perjuangan Drs. Frans Lebu Raya yang digelar di Hotel Naka, Rabu (15/08/2018), pukul 7. 30 hingga 9.15 Wita.

Langkah cerdas juga kreatif yang dilakukan Ketua DPD PDI Perjuangan, Frans Lebu Raya seyogyanya lebih terpusat pada pembicaraan tentang rancangan kerja sama pembentukan tim khusus partai koalisi Indonesia kerja untuk memenangkan Joko Widodo-Ma’aruf Amin dalam pemilihan presiden di wilayah pemilihan NTT.

“Memang struktur di tingkat nasional belum terbentuk seluruhnya, karena sampai hari ini, kita belum tau siapa ketua tim pemenang pasangan Jokowi-Ma’aruf. Tapi saya pikir kita perlu memulai juga, memulai merapatkan barisan, mulai membicarakan langkah-langkah apa yang harus kita buat, kerja sama apa yang perlu kita lakukan, dan tentu kita butuh tim”, ajak Lebu Raya.

Mantan Gubernur 2 periode ini mengakui bahwa setiap partai yang tergabung dalam koalisi Indonesia kerja ingin memiliki tim kerja sendiri-sendiri. Hal ini karena Pemilu Presiden pada 2019 mendatang juga bersamaan dengan Pemilu Legislatif. Sehingga masing-masing partai dalam koalisi Indonesia kerja pasti memiliki timnya tersendiri. Namun dalam konteks koalisi besar untuk memenangkan Jokowi-Ma’aruf perlu dibentuk tim khusus, tim yang melibatkan seluruh partai koalisi di dalamnya.

Ketua DPD Perindo NTT, Jonathan Nubatonis dan sejumlah ketua partai Koalisi Indonesia Kerja, terlihat hadir pada rapat pembahasan draft tim koalisi partai yang diinisiasi Ketua DPD PDI Perjuangan NTT, Drs. Frans Lebu Raya. (foto istimewah)

“Tentunya kita butuh Ketua Umum dan ketua-ketua, dengan dibantu oleh Sekretaris dan sejumlah sekretaris yang diisi sekretaris partai. Kita juga butuh satu orang bendahara. Perlu juga dibentuk Divisi-divisi”, terang Lebu raya.

Dalam Draft kerja yang ditawarkan Lebu Raya, jelas dibutuhkan keterlibatan semua partai koalisi.

“Karena itu ada ketua umum dan ketua-ketua untuk mengakomodir semua ketua partai. Ada juga sekretaris umum dan sekretaris-sekretaris lalu tentunya ada seorang bendahara. Ada beberapa divisi yang paling tidak mengakomodir berbagai aspek pembidangan dan pembagian kegiatan atau program. Divisi-divisi itu adalah Divisi Kampanye, Divisi Konten Kampanye, Divisi Media, Divisi Pengkajian dan pengolahan isu, Divisi Logistik, Divisi Hukum dan Advokasi, Divisi Petugas Pemilu dan Rekapitulasi Hasil Pemilu, Divisi Hubungan Antar Lembaga juga yang tak kalah pentingnya yakni Divisi Pemilih Pemula atau yang lebih dikenal dengan sebutan Divisi Milineal, Divisi Relawan dan hal penting lainnya adalah Koordiator untuk setiap Kabupaten”, urai Lebu Raya.

Struktur kerja ini lanjut Lebu Raya sifatnya rancangan dan masih merupakan sebuah tawaran.

“Finalnya akan dibicarakan pada tanggal 20 Agustus 2018 mendatang di Hotel Naka dan tentunya dibutuhkan kehadiran semua partai koalisi Indonesia Kerja. Usul, saran, masukan, gagasan juga ide sangat kita butuhkan demi pemyempurnaan kerja besar dan kerja bersama ini untuk Indonesia Raya”, tutup Lebu Raya. (ft/Bonipio)

  • Share