Kupang, fajartimor.net-Desas desus akankah Lusia Adinda Lebu Raya maju bersaing memperebutkan kursi nomor satu NTT, semakin menunjukkan titik terang.
Bagaikan Seraut (Pisau Kecil yang Tajam), RAKKIT (Gerakan Pemuda Sikka Bangkit) NTT, rupanya berhasil membangkitkan semangat bertarung putra putri kelahiran Tanah Maumere.
Inisiasi Sikka Merakit Pemimpin 2018, oleh sejumlah orang mudanya yang berdomisili di Kota Kupang dengan mengambil tempat di kediaman bapak Akri Deodatus di bilangan perumahan Wali Kota pada Sabtu (13/2/2016), rupanya di respon spontan kader kader potensial Sikka yang berkesempatan hadir.
Lusia Adinda Lebu Raya, salah satu kandidat kuat Gubernur yang di gadang gadang RAKKIT NTT, pada kesempatan berbicara justru menyatakan kesiapan dirinya untuk ikut bersaing merebut Kursi bergengsi di Nusa Tenggara Timur yang akan di helat di penghujung 2018.
Kata Lusia, seribu lima ratus desa lebih yang telah dikunjunginya adalah modal dasarnya. Belum lagi lanjutnya, belakangan ini, arus dukungan dari berbagai kalangan kepada dirinya terus mengalir.
“Saya sudah mengunjungi seribu lima ratus (1.500) lebih desa. Dorongan perwakilan warga baik dari Manggarai, Ende dan lainnya yang berlangsung terus menerus pada setiap kesempatan justru sudah saya dapatkan”, aku Lusia.
Sementara Akri Deodatus, sesepuh Sikka mengatakan inisiatif pertemuan yang dilakukan Rakkit NTT, semata mata hanya untuk menginventarisir sejumlah nama bakal calon Gubernur yang nantinya akan disodorkan kepada sejumlah partai pengusung.
“Wacana calon Gubernur kini semakin santer diberitakan. Sebagai warga negara yang sadar demokrasi, warga Sikka pun dituntut untuk boleh memberikan kontribusi berarti. Hari ini, dengan diinisiasi RAKKIT NTT, kita boleh berkumpul dan berembuk sekaligus mengangkat kader kader SIKKA agar nantinya bisa bersaing mendapatkan dukungan penuh dari rakyat NTT. Ada Ibu Lusia Adinda Lebu Raya. Ada Pak Andreas Hugo Pareira. Ada pak Melkianus Mekeng. Ada juga pak Kristo Blasin dan sejumlah kader lainnya. Nama nama ini, akan kita inventarisir dan selanjutnya kita dorong ke sejumlah partai pengusung, dengan harapan bisa ikut berproses sesuai mekanisme dan aturan main partai”, terang Deodatus. (ft/tim)