‘Material Sirtu Warga Oesain Tidak Dibayar Sepeserpun’

  • Share

rDana Desa Erbaun Tahun 2017

Kab. Kupang, fajartimor.net – Luar biasanya Material Sirtu milik warga yang diambil pihak ketiga di daerah lokasi pekerjaan pembukaan jalan baru Oesain atau di lokasi pekerjaan pemasangan batu pinggir dan sirtu tidak dibayar sepeserpun.

Entah RAB-nya juga termuat item pembelian sirtu atau tidak demi menjawab tujuan pemberdayaan masyarakat dari Dana Desa tersebut, tapi kenyataannya Sirtu yang diambil Pihak CV. Harmonity di lokasi tanah warga persisnya di Lokasi pekerjaan jalan tersebut tidak dibayar alias ambil pardeo, jelas warga setempat kepada fajartimor belum lama ini (Senin, 22/08/2017).

“Tanah Sirtu diambil di tanah warga. Lokasinya di bagian bawa jalan pekerjaan jalan Oesain ini pak”, kata warga sambil menunjuk ke arah Laut.

Seorang warga yang tiba tiba spontan berbicara sambil sesekali meneguk air justru tegas mengatakan kalau material sirtu yang dipakai pihak CV. Harmonity diambil dari tanah miliknya.

Gambar, warga pemilik material sirtu duduk berdampingan dengan warga yang menggunakan baju kaos warna hijau (foto/dok.Boni)
Gambar, warga pemilik material sirtu (orang tua berambut putih tanpa baju di badan) duduk menghadap warga yang menggunakan baju kaos warna hijau, di lokasi pekerjaan jalan Oesain (foto/dok.Boni)

“Itu sirtu ambil dari saya punya tanah pak”, ucapnya ketus.

Ketika dikejar fajartimor soal berapa harga yang didapatnya untuk menjawab tuntutan pemberdayaan masyarakat, dirinya (warga tersebut) lalu menjawab seadanya, jika sebelumnya ada permintaan kepala desa Daud Nobrihas bahwa sirtu yang dipakai itu adanya di lokasi kebunnya.

“Kepala Desa Daud Nobrihas yang minta. Jadi sebagai warga ya saya kasi pak”, aku warga tersebut.

Soal pembayarannya seperti apa dan apakah itu juga menjadi perintah RAB lanjut warga sama sekali diluar pengetahuan warga masyarakat Desa Erbaun.

“Karena ini permintaan Kepala Desa Daud Nobrihas jadi saya juga tidak bisa omong banyak. Saya juga tidak minta dibayar. Dan faktanya tidak dibayar sepeserpun”, ungkapnya.

Informasi fajartimor, Kades Daud Nobrihas kini berdomisili di Oeana yang berbatasan langsung dengan Desa Sahraen. Kehadirannya di kantor desa setempat (desa Erbaun) bisa dihitung dengan jari. Begitupun Bendaharanya Olden. Olden diketahui warga sebagai warga desa Erbaun. Yang bersangkutan (Olden, red) justru berdomisili di daerah Sikumana Kota Kupang. Kehadirannya di desa setempat sangat jarang. Kalau ada di desa, itu karena sejumlah urusan menyangkut proyek alokasi dana desa dan dana desa. Setelah seluruh urusan terkait dana selesai sang bendahara desa Erbaun tersebutpun hilang bak di telan bumi. (ft/tim)

  • Share