‘Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa adalah Tanggungjawab Bersama’

  • Share

Johana Lisapaly

Kupang, fajartimor.net – Kesbangpol itu lebih menekankan kepada menjaga persatuan dan kesatuan, mengawal Nasionalisme yang akhir-akhir ini sedikit tergerus dengan persoalan SARA.

Gangguan terhadap kesatuan bangsa yang beragam ini khususnya di NTT perlu dijaga secara berkelanjutan. Dan ini menjadi tanggungjawab besar Kesbangpol, stakeholder, media juga seluruh warga dan masyarakat, jelas Johana Lisapaly Kepala Kesbangpol NTT kepada sejumlah awak media bertempat di ruang kerjanya, Kamis (21/02/2019).

Kepercayaan besar yang kini diemban kata mantan kadis Pendidikan Provinsi ini, adalah bukti anugerah yang diberikan Gubernur dan Wakil Gubernur, yang sepatutnya perlu disyukuri.

“Sebagai Pribadi yang terbatas, dan dari kerendahan hati, saya ucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada Gubernur dan Wakil Gubernur, Bapak Viktor Bungtilu Laiskodat dan Bapak Yosef Nae Soi atas kepercayaan menjalankan tanggungjawab memberi nilai kepada upaya dan usaha besar menjaga persatuan dan kesatuan bangsa khususnya di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur,” syukur Lisapaly.

Baginya, NTT sebagai salah satu daerah contoh kerukunan hidup beragama dan bermasyarakat perlu dirawat secara terus menerus dengan melibatkan peran aktif masyarakat.

“Kalau sebelumnya, sosialisasi dilakukan secara manual dengan mendatangi daerah kabupaten dan kota, maka kali sosialisasi menjaga keberagaman dengan mengefektifkan pola kerukunan hidup berbangsa dan bernegara bisa juga dengan melibatkan peran media,” tandas Lisapaly.

Media online dan cetak katanya perlu diberikan porsi yang wajar dalam mensosialisasikan pentingnya menjaga keberagaman dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.

“Oleh karena itu, kepercayaan besar yang saya dapat dari Gubernur-Wakil Gubernur ini akan saya jalankan secara bertanggungjawab dengan melibatkan peran media. Hemat saya ada nilai besar yang saya yakini akan berujung pada penangkalan informasi-informasi sesat. Dan saya kira media punya peran besar dalam menepis isu-isu SARA yang berujung konflik horisontal,” pungkas Lisapaly. (ft/boni)

  • Share