Kupang, fajartimor.net – Selain Pulau Bali dan Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT) layak mendapatkan status Siaga Satu (I) jelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Polda dan Pemprov. NTT sudah harus bisa mengambil sikap tegas.
Penegasan tersebut disampaikan Wellem Kale Anggota DPRD Provinsi, Politisi Partai Nasdem kepada fajartimor, Selasa (13/12/16) menanggapi rumor akan adanya serangan teroris yang konsentrasi serangannya di arahkan pada sejumlah daerah di NTT.
Menurutnya kejadian di Sabu Raijua harus menjadi awasan. kejadian tersebut adalah contah nyatanya. Dan itu ciri dari sel sel teroris atau lazim disebut ‘Pengantin’. Oleh karena itu, seluruh potensi Negara dan rakyat selayaknya dikerahkan untuk dapat meminimalisir kekacauan yang nantinya dapat merusak kedamaian di bumi Timor.
“Bagi saya, kejadian di Sabu Raijua pagi tadi semestinya menjadi pembelajaran. Kewaspadaan dini sudah harus ditingkatkan. Pemerintah, Aparat dan masyarakat NTT sebaiknya bersatu, bahu membahu menjaga kenyamanan dan keamanan dari para pengacau yang tidak jelas asal usulnya,” tandasnya.
Dikatakan, Teroris itu bahaya global, pencegahan dini harus sesegera mungkin dilakukan. Bila perlu segera dilakukan pendataan ulang terhadap warga Kota.
“Aktifkan warga Kota dengan cara, Hidupkan Pos Kamling di setiap RT/RW dalam Desa dan kelurahan. Sementara itu, Pihak RT sebaiknya segera melakukan pendataan terhadap sejumlah warga baru dari luar NTT. Datangi rumah rumah kontrakan dan kos kosan, Cek KTPnya dan Surat Pindahnya. Jika ditemukan adanya identitas yang tidak jelas, segera laporkan ke pihak berwajib untuk selanjutnya diproses hukum,” jelasnya.
Dengan kejadian miris di Sabu Raijua pagi tadi kata Wellem Kale, Pemerintah melalui Kepolisian Daerah sudah harus berkoordinasi dengan sejumlah lembaga Negara yang berkompeten guna menetapkan NTT pada status Siaga Satu.
“Mencegah itu lebih baik dari pada memperbaiki. Menjaga keamanan demi terciptanya kedamaian harus menjadi yang pertama dan terutama. Tekanan teroris dengan sejumlah modus operandinya harus bisa diantisipasi. Dan saran saya, Polda dan Pemprov. NTT segera berkoordinasi agar status keamanan di NTT dinaikan menjadi Siaga Satu (I). Hal itu penting karena dalam waktu dekat, umat Kristen akan merayakan hari raya Natal dan Tahun Baru,” tegasnya. (ft/oni)