Kupang, fajartimor.net-Pengadaan alat alat olahraga khusus 02SN NTT, banyak yang jauh dari harapan kualitas. Belakangan terendus, ada oknum Di Dinas P&K, yang justru menjadikan kegiatan pengadaan ini sebagai lahan bisnis.
Kekesalan demi kekesalan atas pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional di tingkat provinsin Nusa Tenggara Timur, terus disuarakan. Bak Gayung bersambut, sejumlah pendamping (wasit/juri) dan orang tua atlit, yang berhasil dimintai tanggapannya oleh wartawan media fajartimor belum lama ini mengatakan Olahraga Olimpiade Siswa Nasional yang diselenggarakan di provinsi NTT, sudah tidak lagi berkarakter. Buktinya Buku Panduan yang seharusnya diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan khusus untuk penyelenggaraan 02SN baik dari tingkat SD, SMP dan SMA sama sekali tidak dilakukan.
Pada hal, buku panduan itu, lanjut mereka, menjadi pedoman arah dilaksanakannya 02SN di tingkat provinsi. “kejadian tidak adanya buku panduan untuk 02SN provinsi, yang khusus diperuntukkan bagi pendamping, wasit/juri, serta atlit, baik untuk kelompok SD, SMP dan SMA, justru sudah berlangsung dari tahun ke tahun. Pada hal khusus untuk pengadaan buku panduan tersebut pun ada anggarannya”, jelas mereka.
Dikatakan, ada sejumlah kegiatan pengadaan alat alat olahraga khusus 02SN, yang justru diduga telah dijatahkan pada oknum oknum di Dinas P&K NTT.
“untuk alat alat olahraga Karate/pencak silat, ada orang khusus, yang sudah dijatah menangani pengadaannya. Tapi baik matras pertandingan, alat timbang (berat badan), alat penghitung poin, dan sejumlah media pendukung termasuk cctv saja sama sekali tidak diadakan. Kalaupun yang terlihat digunakan adalah barang barang lama produksi tahun sebelumnya. Tragisnya ketika hadir di 02SN tingkat Nasional, atlit karate kita diberikan baju berkualitas rendah. Harganya bisa ditaksir antara Rp 25.000 hingga Rp 75.000. Bukan hanya itu saja, semua jenis pengadaan yang dikhususkan untuk atlit atlit yang mengikuti 02SN ditingkat Nasional belum lama ini, kualitasnya sangat redah (harganya, murah meriah)”, ungkap mereka.
Anggota parlemen diminta untuk lebih serius dengan persoalan yang terjadi pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tingkat provinsi. Karena jika hal tersebut dibiarkan berlarut, bukan tidak mungkin prestasi atlit atlit makin terkubur, sementara oknum oknum dinas yang selama ini terus berbisnis akan semakin jaya.
“Kami berharap para legislator NTT, lebih respek untuk bisa menyelamatkan olahraga kita. Mungkin salah satu langkahnya adalah dengan mendesak pihak Inspektorat Daerah dan BPK RI untuk segera dilakukan audit investigasi terhadap pengelolaan keungan 02SN NTT, yang kuat dugaan syarat kepentingan”, anjur mereka.
Kami pun tak akan henti hentinya berdoa, lanjut mereka, untuk keselamatan olahraga di Nusa Tenggara Timur dari tangan tangan orang serakah.
“Terkutuklah mereka mereka yang bermain dengan kepentingan banyak orang. Sekarang mereka boleh tertawa. Tapi suatu saat mereka akan merasakan akibatnya. Ini doa kami”, pungkas mereka . (ft/bony)