SoE, fajartimor.net-Pemerintah pusat melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan kabupaten Timor Tengah Selatan, telah menyalurkan dana segar sebesar Rp 3.750.000.000 untuk mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian warga.
Petani, Pengelola dan Pemakai Air atau yang dikenal dengan sebutan P3A kata Kadis Ot Neonane kepada wartawan Koran ini, bertempat di ruang kerjanya belum lama ini adalah kelompok bentukan warga, yang dipercayakan menjalankan kegiatan optimalisasi lahan berupa pembangunan irigasi di Desa Linamnutu, Bena dan Polo Kec. Aban Selatan dengan luasan areal pertanian seluas 3.000 Ha.
“Kelompok P3A dalam wilayah ketiga desa masing masing, Desa Linamnutu sebanyak 5 kelompok dengan luas lahan 617 Ha. Desa Bena sebanyak 19 kelompok dengan luas lahan 1818 Ha, dan Desa Polo sebanyak 6 kelompok dengan luas lahan 565 Ha”, terang Neonane.
Menurut Ot Neonane, Seluruh rangkaian kegiatan baik disain perencanaan, gambar dan pengelolaan kegiatan di lapangan menjadi tanggungjawab kelompok.
“Secara teknis, pihak dinas hanya berperan memberikan bimbingan dan pembinaan. Sementara terkait dengan disain perencanaan, gambar dan pelaksanaan kegiatan atau seperti apa pekerjaan fisik di lapangan menjadi tanggungjawab kelompok, begitu!”, jelas Neonane.
Pekerjaan jaringan irigasi ketiga desa tersebut lanjut Neonane merupakan kegiatan optimalisasi lahan pertanian warga. Pekerjaan jaringan irigasi yang dikerjakan kelompok warga itupun dikonek dari jaringan sekunder yang telah dibangun oleh Dinas PU.
“Pada prinsipnya pekerjaan jaringan irigasi dilakukan kelompok warga secara swakelola, lebih terfokus pada pekerjaan konektifitas jaringan irigasi sekunder yang sebelumnya telah dikerjakan oleh dinas PU. Dengan kata lain dimana ada ada bibir sekunder, disitulah dilakukan pekerjaan sambungan jaringan irigasi”, urai Neonane.
Terkait dana kegiatan, ucap Neonane, telah dialokir ke rekening masing masing kelompok P3A.
“30% tahap pertama dan 60% tahap kedua telah dicairkan masing masing kelompok. Sedangkan tahap ketiga 10%, menunggu rampungnya fisik pekerjaan. Target kita awal Novomber 2015 seluruh pekerjaan jaringan irigasi sudah harus rampung”, tegas Neonane. (ft/Apol)