Kupang, fajartimor.net – Janji Politik Gubernur-Wakil Gubernur, Viktor Bungtilu Laiskodat-Yosef Nae Soi, terkait pengiriman anak-anak NTT ke luar negeri untuk memperoleh ilmu terapan usaha ekonommi (life skill), yang direncanakan setiap tahunnya 2000 orang, menunggu skema dari pemerintah.
Penegasan tersebut disampaikan Anwar Pua Geno, Ketua DPRD NTT, saat Jumpa pers dengan sejumlah awak media bertempat di ruang rapat DPRD setempat, Jum’at (21/12/2018).
Menurutnya, pengiriman anak-anak muda NTT keluar negeri demi memperoleh ilmu terapan ekonomi yang nantinya dapat membuka lapangan pekerjaan baru sekaligus mengurangi angka pengangguran adalah salah satu tekad besar pemerintahan sekarang.
“Ya, kami dulu merupakan bagian dari Viktori-Joss. Soal pengiriman anak-anak NTT ke luar negeri itu pada setiap tahunya sebanyak 2000 orang. Targetnya, dalam lima tahun ada 10000 orang terkirim. Dan itu tekad besarnya”, terang Anwar.
Terkait seperti apa skema dan design pengirimannya kata Calon DPR RI Partai Golkar Dapil NTT I tersebut, pihaknya (Lembaga DPRD), lagi menunggu skema yang akan diajukan pemrintah.
“Kami sedang menunggu skema dari pemerintah. Bagaimana pengajuan ke DPRD? Sumber anggarannya dari mana? Kemudian rencana pemerintah seperti apa? Melibatkan pihak mana saja? Apakah sumber dana untuk pengiriman juga seluruh rangkaian persiapan administrasi kelembagaan apakah bersumber dari dana APD? Ataukah dana CSR dari BUMN atau perusahaan-perusahaan yang lagi dan akan berinvestasi di NTT, atau seperti apa? Ya pihak Lembaga DPRD lagi menunggu skema dari Pemerintahan Viktory-Joss”, jelas Anwar.
Sementara menyoal conflik of interes kaitannya dengan perampingan OPD lanjut Pria Flores yang piawai bahasa verbalis tersebut, menjadi wilayah tanggungjawab pemerintahan Viktory-Joss.
“Saya kira setiap kepala daerah punya targetnya. Tentunya target efesiensi, efektivitas, miskin dan ramping struktur tapi kaya fungsi dan lain sebagainya. Dewan dalam kapasitas memberikan dukungan karena ada target yang ingin dicapai Viktory-Joss dalam lima tahun masa kepemimpinan mereka”, tutup Anwar. (ft/boni)