SEBA, fajartimor.net – Pertemuan Petani Garam Sabu Raijua dan SPK, Sang putra daerah penghasil asam Timor (Hasil Hutan Non Kayu) jelas memantik arus dukungan terhadap pasangan Calon Gubernur Simon Petrus Kamlasi (SPK) dan Wakil Gubernur NTT, Adrinaus Garu atau Paket SIAGA.
Pertemuan di sela-sela kegiatan kampanye paket Siaga Ibarat pertemuan Asam dari Gunung Timor dengan Garam dari Laut Sabu Raijua. Pertemuan tersebut kini menyatu dan tak terbendung lagi.
Buktinya, Ratusan karyawan tambak garam di negeri seribu lontar itu menyatukan hati dan membulatkan tekad untuk memenangkan Simon Petrus Kamlasi dan pasangannya Adrianus Garu atau Paket SIAGA.
Kepada awak media, Koordinator tambak garam di Desa Ledana, Melkianus Wila menegaskan bahwa dukungan kepada Paket SIAGA karena memiliki konsep untuk pengembangan garam di NTT.
Sebagai wilayah penghasil garam di NTT maka Sabu Raijua akan mendukung calon yang memiliki visi dan misi yang sama dalam membangun NTT lewat sektor maritim khususnya garam.
“Kami yakin pak Simon Petrus Kamlasi memiliki konsen terhadap pengembangan garam sehingga sebagai karyawan yang bekerja di tambak garam, kami akan mendukung penuh Paket SIAGA di Sabu Raijua,” kata Melkianus Wila pada Jumat, (27/9/2024).
Melkianus Wila mengatakan, Sabu Raijua dan NTT pada umumnya memiliki wilayah yang cocok untuk pengembangan lahan garam karena ditunjang oleh panas matahari dan juga angin yang membantu mempercepat produksi garam.
“Kami di Sabu ini bisa panen Garam 4 kali dalam sebulan dan di bulan puncak produksi hasilnya berkisar antara 60 hingga 80 ton per hektar. Jika Paket SIAGA membangun dan memperluas tambak garam maka saya yakin NTT akan berjaya,” ujar Melki.
Melkianus Wila mengaku, pengembangan tambak garam di Sabu Raijua, telah memberi kesempatan bagi masyarakat untuk memperoleh pekerjaan. Biasanya kata Melki, para pencari kerja akan merantau ke daerah lain untuk bekerja.
“Kalau tidak ada pekerjaan kami akan merantau ke daerah lain seperti Sumba, Ende atau Kupang. Bahkan ada yang ke luar NTT hingga ke luar negeri. Tapi dengan adanya tambak garam yang dikelola PT. Nataga Raihawu Industri membuat orang memperoleh pekerjaan tanpa harus memiliki ijasah tertentu atau usia tertentu,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, ujar Melki, kehadiran PT. Nataga Raihawu Industri juga berdampak pada perputaran uang di Sabu Raijua dirasakan lebih lancar karena ada ratusan pekerja tambak yang sudah memiliki penghasilan.
Koordinator Tambak garam Pururede di Desa Raedewa, Jitro Adrianus Raga mengatakan sudah saatnya NTT berkontribusi dalam menekan angka impor garam dari luar negeri dengan mengembangkan tambak garam.
“Kita punya laut yang bersih. Kita punya matahari yang panas hampir delapan bulan setahun dan punya angin yang bagus untuk proses percepatan terbentuknya garam. Karena itu kami sangat berharap agar Paket SIAGA bisa membawa NTT lebih baik lewat sektor industri garam,” harapnya.
Jitro mengatakan, saat ini pengangguran di Sabu Raijua bisa berkurang dengan adanya tambak garam. Tak hanya itu, mereka yang tidak memiliki ijasah juga bisa bekerja.
“Bahkan yang usianya diatas 45 tahun dan masih kuat, bisa kerja di tambak garam. Kami siap memenangkan Paket SIAGA di Sabu Raijua untuk kejayaan NTT,” pungkas Jitro. (Ft/***)