Kupang, fajartimor.net – Prahara pembelian Medium Term Note (MTM) senilai 50 miliar dari PT. SNP Finance tahun 2018 oleh Bank NTT, rupanya menyeret sejumlah petinggi bank daerah tersebut. Terkini ada nama Frans Salem mantan Sekda NTT yang akan ikut dipanggil Tim penyidik tindak pidana khusus (Tipidsus) Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur (Kejati NTT).
Selain mantan Direktur Utama Bank NTT, Ishak Rihi, ada nama Frans Salem.
“Frans Salem adalah mantan penjabat daerah yang akan diperiksa Tipidsus Kejaksaan Tinggi NTT, kaitannya dengan kasus medium term note (MTM) senilai 50 miliar,”
Seperti dikutip dari okenusra.com, ada 18 nama pejabat dan mantan pejabat Bank NTT juga Pemprov. NTT yang akan diperiksa sebagai saksi anatara lain :
1. Christofel S M Adoe
2. Hillarius Minggu
3. Johanis C Paly
4. Virgiawan Pratama Manu
5. Djuveline Jodjana
6. Harry A Riwu Kaho
7. Donny Jefferson
8. John Y Y Saban
9. Dr Markus Y Hage
10. Frans Salem
11. Eduard B Seran
12. Izhak Eduard
13. Bill J Djami
14. Analty C P Hadjon
15. Drs. Hali Lanan Elias
16. Stery Jull W Rozed
17. Petrus Elias Jemadu
18. Zeta Robalas Lamu
Sebelumnya mantan Dirut Bank NTT, Alex Riwu Kaho dan Edy Bria Seran telah diperiksa penyidik Tipidsus Kejati NTT pada tahap penyelidikan (Lidik).
Untuk diketahui, kasus ini, telah ditingkatkan statusnya dari penyelidikan (lidik) ke tahap penyidikan (Dik), setelah dilakukan gelar perkara oleh penyidik Tipidsus Kejati NTT dihadapan Kajati NTT dan pejabat utama Kejati NTT lainnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh penyidik Tipidsus Kejati NTT, ditemukan adanya indikasi perbuatan melawan hukum (PMH) yang berindikasi merugikan keuangan negara. (ft/tim)