‘SPK, Atoin Pah Meto yang Mampu Urus Air!’

  • Share

Kupang, fajartimor.net – Kalau orang bertanya siapakah calon pemimpin masa depan yang mampu urus air demi menyelamatkan peri-kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Nusa Tenggara Timur? Maka jawabannya hanya ada dalam diri seorang Simon Petrus Kamlasi, calon Gubernur dari daerah asal air kering atau lazim diketahui seluruh orang Dawan Timor sebagai Pah Meto.

Keturunan dawan Timor tahu jika cerita Air Bah yang menutup daratan di seluruh dunia dan yang diturunkan Allah sebagai hukuman atas dosa serta ketidaktaatan manusia justru kering di tanah dawan-Timor.

Orang Dawan Timor percaya kalau Fatu Kopa (Faut Kopa yang mempunyai arti Batu Kapal) di kecamatan Fatu Kopa-Amanuban Timur, SoE – TTS adalah Bahtera Nabi Nuh yang telah membatu. Bahtera tersebut dipercayakan pemiliknya kepada marga Fallo dan marga Banamtuan.

Dari cerita tutur yang berkembang, Burung merpati yang kemudian di lepas Nabi Nuh guna mengetahui apakah air di daratan sudah kering justru membawa ranting daun Cendana dari tempat yang diketahui bernama Toeb Tunan. Tempat tersebut berdekatan dengan celah atau lorong gua bawa tanah yang membawa luapan air bah menuju bentangan laut Timor (selain mengendap dan berkumpul di dasar tanah atau cekungan).

Karena pengaruh feodal barat, praksis sebutan Atoin Meto-Pah Meto berubah makna karena adanya upaya aneksasi (penyerobotan/penggabungan/pencaplokan) makna hakikinya.

Praksis, sebutan miskin, kering, tandus serta labeling terkebelakang menjadi suratan massa yang kini menjadi objek dan bahkan proyek.

Kehadiran Simon Petrus Kamlasi, Sang darah Atoin Meto dari Pah Meto, calon Gubernur Nusa Tenggara Timur yang berpasangan dengan Adrianus Garu dari daerah Manggarai Raya, dengan sentuhan menghidupkan juga mengeksplorasi cekungan sumber air dari dalam tanah jelas mempernyatakan bahwa air yang menjadi sumber kehidupan yang dapat digunakan untuk seluruh kehidupan di muka bumi khususnya di bumi NTT demi keberlangsungan kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan (laut-darat) juga lainnya bisa dikatakan hanya bisa dilakukan oleh Pemiliknya dan turunannya. Suka ataupun tidak turunan tersebut ada dalam diri seorang Simon Petrus Kamlasi.

Faktanya, Simon Petrus Kamlasi, jauh-jauh hari diberi hikmat dan pengertian dan lalu menemukan cara sederhana menghadirkan air dari dalam cekungan tanah dan kemudian dinikmati seluruh warga di semua titik sumber air di seluruh Nusa Tenggara Timur.

Simon Petrus Kamlasi yang kini maju calon Gubernur sebenarnya hanya bercita-cita menghadirkan air sebagai sarana pokok bagi warga dan masyarakat NTT.

Sebagai keturunan Atoin Meto dari Pah Meto yang bermarga Kamlasi dengan tekanan arti tidak akan ada masalah, Simon Petrus Kamlasi sebetulnya berpesan jika dirinya dipercaya rakyat Nusa Tenggara Timur sebagai Gubernur maka semuanya akan baik-baik saja. Tidak akan ada masalah lagi dengan urusan air. Karena dirinya paham air dan mengerti tentang air apalagi berasal dari tanah dimana air bah kutukan Allah itu kering.

Dukung dan pilih SPK darah Atoin Meto dari Pah Meto agar nantinya ada perubahan. Minimal air bersahabat kembali dan warga juga masyarakat Nusa Tenggara Timur boleh kembali mendapatkan ruang kesejahteraan serta kemakmuran. Yakin saja Tanah Timor akan dipulihkan kembali. (Boni)

  • Share