Sumur Bor Distamben Provinsi, Proyek Habiskan Uang Negara?

  • Share

Kupang, fajartimor.net-Bencana, Kekeringan dan atas nama permintaan rakyat, telah menjadi jurus ampuh. Sumur Bor kini menjamur. Ada ratusan bahkan ribuan Sumur yang terlihat bak Monumen di Padang.

Uniknya ketika musim proyek tiba, semua elemen pemerintah dan para stakeholder justru berebutan. Lobi lobi dilakukan. Jalan tikus, jalan belakang juga jalan pintas diretas. Pemerintah Kabupaten/Kota dibaris berbanjar dan dibuat tergiur dan melelehkan luda seolah Sumur Bor adalah makanan empuk yang tidak boleh dilewatkan di Dinas Pertambangan setempat, jelas Sumber fajartimor belum lama ini.

Menurutnya, saat mendengar proyek Sumur Bor, para pemangku kepentingan secepatnya merespon, tanpa berpikir dari manakah biaya operasionalnya.

“Coba saja dipantau, ada berapa banyak Sumur Bor yang hingga kini tidak jelas pemanfaatannya. Harus diakui bahwa banyak sekali Sumur Bor yang terlihat berdiri sebagai Monumen. Hitungannya bisa ratusan bahkan ribuan”, ungkapnya.

Ada point kebijakan yang semestinya dilakukan awal, sebelum proyek Sumur Bor itu dikerjakan.

“Hemat saya, yang semestinya dilakukan adalah penandatanganan nota kesepahaman bersama antara Distamben dan pihak pemerintah kabupaten/kota dari sisi operasional. Karena hal tersebut sangat kental sekali dengan persoalan biaya. Faktanya banyak Sumur Bor yang Mangkrak karena ketiadaan biaya operasional. Bila hal tersebut tidak menjadi tekanan maka saya kira Sumur Bor itu hanyalah proyek untuk menghabiskan uang Negara”, sindirnya.

Sementara Kadis Tamben Provinsi NTT, Boni Marasin yang hendak dikonfirmasi fajartimor justru berkali kali menghindar. Kemarin persisnya jam 15.45 saat akan dikonfirmasi fajartimor, Kadis Boni Marasin justru bergegas keluar dari ruang kerjanya, berjalan ke arah mobil dinas dan langsung naik ke mobil dinasnya lalu meninggalkan kantor setempat. Dirinya hanya berpesan kepada fajartimor melalui Short Message Mesanger (sms).

“Sorry mendadak pak Gub panggil.trims”, elak Boni Marasin

Investigasi fajartimor beredar selentingan jika Proyek Pengadaan Barang dan Jasa (Sumur Bor) Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi kuat dugaan dilakukan tidak melalui LPSE tapi melalui Net Pertambangan. (ft/tim)

  • Share