Kupang, fajartimor.net – Paulus Loin, salah satu tenaga kerja yang dipekerjakan Bruder Bonifasius Sulistio, CSA di pekerjaan pembangunan Biara JMJ Atapupu, angkat bicara soal upah kerjanya yang hingga kini belum juga dibayar.
Saat bekerja di pekerjaan pembangunan Biara JMJ Atapupu, hak-hak pekerja terkadang dibayar ketika ada protes. Karena kebanyakan pekerja yang direkrut Bruder Boni Sulistio adalah orang-orang lepas dan bukan dari karyawan Bengkel Misi Kupang, jelas Paulus Loin kepada fajartimor, Minggu (10/02/2019), belum lama ini.
Menurutnya, kebanyakan pekerja yang bekerja di pembangunan Biara JMJ Atapupu mengeluhkan pola pembayaran upah kerja yang dilakukan Bruder Boni Sulistio, CSA.
“Banyak tenaga buru yang kecewa dengan Bruder Boni. Sepanjang bekerja di Atapupu, saya sering merasa ada begitu banyak janji muluk Bruder Boni yang berujung hampa,” aku Paulus.
Hingga hari ini katanya Haknya sebagai pekerja dengan besaran uang sebesar Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) tidak dibayar sama sekali oleh Bruder Boni Sulistio, CSA sebagai penanggungjawab kegiatan pembangunan Biara JMJ.
“Saya malah merasakan lain kalau Bruder Boni Sulistio itu pembohong, suka tipu dan selalu ingkar janji. Bayangkan saja uang saya yang merupakan hak saya sebesar Rp 2 juta rupiah tidak dibayarnya sama sekali. Saat diminta, dia malah beralasan, belum ada uang, masih ada urusan, belum bisa diganggu dan banyak alasan lainnya. Tapi saya akan terus kejar yang bersangkutan untuk membayar hak saya,” kesal paulus.
Dengan terkuaknya persoalan Bengkel Misi lanjutnya, pihak pemilik lahan dan perusahaan secepatnya mengambil langkah antisipastif sebelum Bengkel Misi benar-benar dinyatakan ‘Colaps’
“Ada banyak keresahan yang terjadi. Tidak usah tipu menipu la. Liat saja tadi saya baru habis urus pekerja bengkel misi yang ribut dengan istrinya gara-gara uang dan kebutuhan dalam rumah. Keributan ini yang terlihat. Sementara yang tidak terlihat banyak. Ini mungkin tunggu waktu kapan meledak. Kalau sudah meledak jangan marah kalau bau harum berubah bau busuk,” pungkas Paulus.
Ditambahkan juga pekerjaan pembangunan Kapela Konbaki-Polen-TTS yang ditangani Bruder Boni Sulistio,CSA pun berujung meninggal sejumlah persoalan pelik. Mumpung umat setempat terus berjibaku dan kemudian dapat menyelesaikan pembangunan Kapela tersebut dengan pola swadaya. (ft/tim)