Kefa, fajartimor.net – Sektor strategis di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah Pertanian dan Subsektor lainnya. Jika Dipercaya Partai dan rakyat, maka perhatian utamanya adalah meningkatkan kualitas Pertanian tanaman pangan, hortikultura, kehutanan, perkebunan dan peternakan serta Perikanan.
Penegasan tersebut disampaikan Yohanis Gabriel Amsikan kepada media ini setelah melakukan pendaftaran di DPD Partai Golkar Kefamenanu dua hari lalu. (23/04/2024).
Menurut Bakal Calon Bupati yang dikenal dengan tagline Jersi atau Jisi ini, Pertanian dan Sub Sektor lainya adalah yang paling banyak menyerap tenaga kerja.
“Jika kita bicara data maka fakta membuktikan bahwa Kabupaten Timor Tengah Utara adalah salah satu Kabupaten yang memiliki luas wilayah daratan sebesar 97. 948 hekto are. Sekitar 74 persen luas daratan tersebut digunakan untuk kegiatan pertanian masyarakat. Dimana, sebesar 11.366 ha, digunakan untuk Sawah, sebesar 24.466 ha, untuk Ladang, sebesar 30.850 ha, untuk kegiatan Perkebunan dan sebesar 90.239 ha, adalah untuk Kehutanan. Dan ini jelas menyerap begitu banyak tenaga kerja,” terang Jersi.
Yohanis Gabriel Amsikan atau Jersi ini, kemudian mengatakan bahwa Pertanian tanaman pangan memiliki dua kelompok besar yakni pertanian padi dan palawija.
“Grand strategi yang mestinya disenyatakan yaitu mengarahkan perhatian berupa program unggulan pengembangan tanaman padi dan palawija dengan memaksimalkan ekstensifikasi dan intensifikasi yang pada gilirannya di arahkan untuk pemantapan ketahanan pangan dalam mengatasi kemiskinan. Salah satu bukti tanaman palawija adalah usahatani jagung musiman di Timor Tengah Utara berada di luas panen sebesar 27.092 ha. Sementara Produksi Jagung yang terukur ada di Kecamatan Musi khususnya Desa Oelneke,” jelas Jersi.
Pengalaman membuktikan bahwa pemerintah otonom belum terlalu memaksimalkan pemanfaatanan lahan-lahan produksi tersebut. Sementara di satu sisih, lanjut Jersi, Kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Timor Tengah Utara tahun 2020, 2021, 2022 baru mencapai 39,82 persen, menyusul sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial dengan kontribusi sebesar 17,18 persen.
“Hal yang mestinya digagas elit birokrat dengan melibatkan sejumlah pihak yang berkompeten yakni mendorong terjadi pertumbuhan Ekonomi, Pertanian, UMKM dan Pariwisata yang bukan tidak mungkin pada gilirannya ikut mendorong pertumbuhan PDRB yang jauh melampaui prosentase 39, 82 persen,” aku Jersi.
Dikatakan, tentunya ada target-target riil.
“Sekali panen misalnya : padi berapa ton per hectar. Jagung berapa ton per hektar. Begitu juga Holtikultura dan Perikanan. Sedangkan terkait populasi batang padi dan jagung juga ternak harus menjadi perhatian serius. Hal utamanya adalah tersedianya air dan pupuk. Khusus air, perlu ada bendungan,” ucap Jersi.
Asal tahu saja, ide dan pengembangan Sektor Strategis Pertanian dan Sub Sektor lainnya seorang Yohanis Gabriel Amsikan adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban atas usaha ekonomi rakyat Indonesia yang meliputi, Perdagangan, Perindustrian, Pertambangan, Pertanian, Peternakan, Perikanan, Kehutanan dan usaha jasa. Usaha jasa itu sendiripun mencakup usaha jasa perorangan dan usaha jasa kelompok.
Khusus rakyat Timor Tengah Utara, usaha ekonominya lebih kepada Pertanian,Peternakan dan sedikit di Perikanan. (ft/tim)